Kamis, 03 November 2016

Teknik Peramalan Usaha



Teknik Peramalan Usaha dalam Badan Usaha

Suatu badan usaha menjalankan kegiatan operasional (pemasaran, produksi, personalia, keuangan, administrasi/akuntansi) dan kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengawasan).
Kegiatan ini dilakukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan efisien dan efektif. Untuk ini perlu peramalan usaha untuk melihat apa yang akan terjadi di masa yang akan datang di segi pemasaran, produksi, personalia, keuangan dan akuntansi sehingga dapat ditentukan tindakan apa yang perlu diambil sekarang. Bila tujuan belum ada, maka peramalan usaha dapat membantu di dalam penentuan tujuan itu sendiri.
Dengan menilai kekuatan dan kelemahan, baik di aspek operasional maupun manajerial, di dalam menghadapi lingkungan (lokal, provinsial, nasional, regional, internasional) baik itu bertalian dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial serta pertahanan dan keamanan, dapatlah ditentukan kesempatan berusaha (erat bertalian dengan kekuatan) dan hambatan/ancaman (erat bertalian dengan kelemahan), sehingga dapat diestimasikan berdasar ramalan, yaitu tujuan yang akan dicapai.
Tujuan yang akan dicapai ini merupakan soal atau masalah yang harus diselesaikan. Untuk itu perlu digariskan strategi, kebijaksanaan dan taktik pencapaian tujuan baik parsial (pemasaran, dan lain-lain) maupun total/sistem keseluruhan. Ini semua merupakan usaha perencanaan strategik. Dengan demikian peramalan usaha adalah bagian dari perencanaan.
Pada hakikatnya apa yang disebut pada butir 1, 2, 3, dan 4 di depan merupakan proses pendekatan suatu badan usaha sebagai sistem keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dalam Gambar 1.3. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa makin kuat suatu badan usaha, makin relatif mudah dilakukan peramalan usaha.
Lingkungan Badan Usaha
Badan usaha yang melakukan kegiatan operasional dan manajerial di dalam mencapai tujuan-tujuan menghadapi lingkungan luar tertentu yang sifatnya dinamis. Lingkungan ini pada satu pihak memberikan kemudahan-kemudahan bagi badan usaha, di lain pihak dapat menghambat jalannya badan usaha.
Lingkungan badan usaha terdiri atas lingkungan ideologi, politik, ekonomi, teknologi, sosial budaya, dan pertahanan-keamanan baik lokal, provinsial, nasional, regional dan internasional.
Kedinamisan lingkungan perlu dimanfaatkan oleh badan usaha. Bagaimanapun juga lingkungan yang penuh dinamika ini perlu diperkirakan atau diramalkan kecenderungannya, sehingga badan usaha siap menghadapi perubahan yang terjadi.
Identifikasi Kesempatan Serta Ancaman Terhadap Badan Usaha
Pengkajian terhadap kesempatan dan ancaman dilakukan sesudah (a) penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan badan usaha kala dilakukan pengkajian sistem badan usaha serta (b) usaha menatap lingkungan badan usaha.
Penentuan kesempatan berusaha biasanya dikaitkan dengan kekuatan badan usaha sedang penentuan ancaman terhadap badan usaha dikaitkan dengan kelemahan badan usaha.
Kesempatan muncul karena kemajuan teknologi dan penemuan pasar baru; ancaman timbul karena adanya pesaing atau persaingan.
Berbagai unsur mempengaruhi usaha mengidentifikasi kesempatan dan ancaman berusaha badan usaha. Unsur-unsur tersebut adalah: identifikasi dan analisis masalah, peramalan usaha, tujuan, kebijaksanaan yang diambil dan keberanian mengambil risiko.
Titik tolak semua kegiatan adalah produktivitas. Kesempatan dan ancaman berusaha berubah setiap waktu.
Penentuan Tujuan, Strategi Kebijaksanaan dan Taktik Badan Usaha
Suatu badan usaha mengkaji kekuatan dan kelemahan diri, menatap lingkungan serta menentukan kesempatan dari ancaman sebelum menetapkan tujuan.
Oleh karena apa yang akan dicapai itu berada di waktu yang akan datang maka perlulah dilakukan peramalan terhadap kejadian di waktu yang akan datang (yang tak pasti dan penuh risiko), sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan tentang segala sesuatu dan dimasukkan dalam rencana.
Yang dimasukkan dalam rencana adalah tujuan yang akan dicapai, prioritas masalah yang harus ditangani, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang akan ditempuh.
Proses penentuan tujuan, penggarisan strategi, kebijaksanaan, dan taktik merupakan proses pemulihan. Disusul dengan proses implementasi atau pelaksanaan dan penilaian hasil.
Peranan Peramalan Usaha di dalam Badan Usaha
Badan usaha menghadapi lingkungan di dalam menjalankan kegiatan operasional dan manajerial mencapai tujuan. Lingkungan dan kegiatan operasional dan manajerial makin kompleks. Karena itu perlu bantuan peramalan usaha untuk menimbang faktor atau peristiwa yang terjadi di masa datang yang sifatnya tak pasti. Putusan menjadi sangat penting demi suksesnya badan usaha sehingga perlu dukungan peramalan usaha. Peramalan usaha itu bermacam-macam dan berada dalam suatu perbendaharaan teknik peramalan usaha. Pemanfaatan teknik peramalan usaha harus disesuaikan dengan persyaratan dan kebutuhan serta perlu diukur ketepatannya dengan suatu kriterium ketepatan tertentu.
Teknik Peramalan Usaha Kuantitatif
Metode peramalan usaha kuantitatif didasarkan pada data atau informasi yang dikuantifikasikan. Data atau informasi yang diperlukan disimpan dan dapat dimasukkan dalam sistem komputer yang ada.
Perbendaharaan metode peramalan usaha kuantitatif berisi cukup banyak metode peramalan. Pimpinan badan usaha dapat memanfaatkan metode yang paling tepat dengan bantuan komputer disesuaikan dengan data yang ada, pola serta hubungan yang diidentifikasi.
Teknik Peramalan Usaha Teknologis
Teknik peramalan usaha teknologis mengidentifikasi faktor perubahan teknologi dan lingkungan di dalam jangka panjang. Teknik ini biasanya untuk menggambarkan situasi yang berubah karena perkembangan baru. Metodenya bisa bersifat eksploratif, eksploratif/ normatif, normatif dan prospektif.
Mereka yang memanfaatkan metode ini harus sadar bahwa memperpanjang cakrawala waktu mengandung risiko. Peramalan harus dilakukan secara bertahap.
Teknik Peramalan Usaha (Berdasarkan) Kata Hati Nurani
Teknik peramalan usaha berdasar kata hati nurani paling banyak dilakukan karena mudah dan cepat. Pelaksanaannya perlu dilatarbelakangi oleh pengetahuan terhadap teknik peramalan usaha kuantitatif dan teknologis karena banyak kelemahannya. Kelemahan pada teknik peramalan usaha berdasar kata hati nurani, ialah orang terlalu percaya pada diri sendiri, pendapat anggota kelompok peramal tidak satu dan informasi dan pemrosesannya terbatas.
Metode Runtut Waktu Sederhana/Penghalusan
Metode runtut waktu sederhana/penghalusan merupakan metode yang paling mudah dalam perbendaharaan peramalan usaha. Metode runtut waktu sederhana/penghalusan dibagi ke dalam metode rata-rata, baik bergerak 3 maupun 6 periode, dan seterusnya atau metode penghalusan eksponensial.
Metode rata-rata bergerak menggunakan timbangan yang sama bagi setiap data, sedang timbangan yang dipakai metode penghalusan eksponensial berbeda; untuk data yang baru dianggap lebih penting sehingga timbangan lebih besar.
Metode Dekomposisi
Metode Dekomposisi mengidentifikasikan tiga komponen pola yang mensifati rangkaian peristiwa bisnis dan ekonomi, yaitu faktor “trend”, siklus dan musiman.
“Trend” mencerminkan perilaku jangka panjang yang sifatnya meningkat, menurun atau tak berubah. Faktor siklus mencerminkan naik turunnya ekonomi atau industri, mulai dari nilai yang kecil, membesar, mengecil dan membesar lagi. Faktor musiman menunjukkan fluktuasi periodik yang berkepanjangan karena faktor-faktor tertentu.
Metode Runtut Waktu Lanjutan
Metode runtut waktu lanjutan dipakai orang sesuai dengan setiap pola yang ada, tidak khusus untuk sub-pola tertentu saja. Metode runtut waktu lanjutan ada bermacam-macam, antara lain metode otokorelasi, otoregresif, Box-Jenkins, Parzen dan model multivariat.
Metode Regresi Sederhana
Metode regresi sederhana adalah metode pendekatan peramalan usaha kuantitatif yang menerangkan sebab-akibat beberapa variabel yang penting dan mempengaruhi dapat berubah.
Metode regresi dibagi dalam 2 kelompok:

    metode regresi runtut waktu
    metode regresi belah silang

    Metode Regresi Ganda

Metode regresi ganda membantu para pimpinan badan usaha untuk melihat pengaruh beberapa variabel bebas (lebih dari satu) pada variabel tak bebas.
Metode kuadrat terkecil dapat dipakai untuk menentukan parameter konstanta a, koefisien regresi b1, b2, … bn.
Uji kemuradan estimasi parameter didasarkan pada uji-t; uji kemuradan regresi didasarkan pada uji-F.
Model Ekonometrika
Ekonometrika adalah cabang ilmu ekonomi yang memanfaatkan matematika dan statistika untuk menganalisis peristiwa ekonomi sehingga dapat digunakan untuk peramalan usaha.
Studi ekonometrika mengambil langkah: formulasi matematis teori ekonomi, penciptaan hipotesis peristiwa ekonomi, kelembagaan dan teknologi, permodelan yang diukur statistik dan diuji, pengumpulan data, estimasi statistik dan pengambilan kesimpulan statistik yang mengaitkan teori ekonomi dengan analisis empirik.
Bagaimanapun setiap pengamatan tidak akan selalu b; jatuh tepat pada suatu garis. Karena itu perlu dimasukkan variabel gangguan/kesalahan U pada persamaan garis regresi Y = a + bX sehingga berubah menjadi Y = a + bX + U.
Anggapan dasar statistik yang perlu diperhatikan dalam model linier pada metode ekonometrika ialah:

    E(Ui) = 0 untuk i = 1, 2, …. ,n.
    V(U:) = E(U: – EU)2, = E (Ui)2 = 2 untuk i = 1, 2, …., n.
    E (U:Uj) = 0 untuk i j, i, j = 1, 2, …. , n.
    E (X:Ui) = 0 untuk i = 1, 2, …. , n.

Apabila anggapan ini disimpangi muncul masalah heteroskedastisitas, otokorelasi, variabel kesalahan, muncul tikolinearitas, dan lain-lain yang perlu diperbaiki terlebih dahulu agar estimasi tidak “bias” sehingga peramalan usaha dapat diandalkan.
Metode Pemantauan Otomatis Kuantitatif
Metode pemantauan berguna karena dapat dimanfaatkan untuk melihat secara dini perubahan pola/hubungan.
Metode pemantauan otomatis kuantitatif menentukan pola/hubungan yang telah berubah dengan berdasar tanda penelusuran.
Metode Pemantauan Kata Hati Nurani
Pemantauan kata hati nurani merupakan pemantauan siklus “trend”.
Pemantauan siklus “trend” perlu karena keacakan tak begitu penting pada jangka panjang sedang faktor musim juga dapat dipisah agar dapat diketahui pola “trend” siklus.
Demikian data baru masuk, “trend” dapat disesuaikan.

Kebutuhan Data, Komputer dan Pemilihan Metode Kuantitatif yang Tepat
Proses peramalan usaha melalui fase disain, spesifikasi dan evaluasi.
Komputer dapat membantu didalam penyimpanan, memproses, dan memperbaharui data.
Komputer dapat membantu memilih teknik/metode peramalan usaha yang terbaik.

Metode Peramalan Usaha Teknologis Eksploratif
Metode peramalan usaha teknologis eksploratif itu berdasar pada pengetahuan dan penilaian situasi masa lalu dan berusaha meramalkan situasi masa datang.
Metode teknologis eksploratif dibagi lagi ke dalam berbagai metode yang masih jarang dipakai orang kecuali metode Delphi.
Metode Peramalan Usaha Teknologis Normatif
Metode peramalan usaha teknologis normatif memprediksi masa yang akan datang berdasarkan tujuan dan harapan lembaga dan masyarakat.
Metode ini dibagai ke dalam metode pohon berhubungan, analisis sistem dan prospektif.
Penilaian Terhadap Metode Peramalan Usaha Teknologis/Kualitatif
Metode peramalan teknologis merupakan metode yang dapat menjadi pelengkap metode peramalan kuantitatif.
Metode ini kaya akan berbagai teknik/cara peramalan.
Metode ini bagaimanapun juga tak dapat terlepas dari penilaian tentang kesahihannya setiap waktu.
Metode Peramalan Usaha Intuitif Mikro
Metode peramalan usaha intuitif merupakan pelengkap metode peramalan usaha kuantitatif dan kualitatif.
Metode peramalan usaha intuitif mikro dibagi ke dalam

    metode intuisi perorangan dan
    metode intuisi kelompok.

Metode intuisi perorangan dibagi lagi ke dalam

    metode intuisi individu dan
    metode putusan sifat ganda.

Metode intuisi kelompok dibagi ke dalam

    metode komite,
    metode estimasi para penjual, dan
    metode yuri pendapat eksekutif.


Metode Peramalan Usaha Intuitif Makro
Metode peramalan usaha intuitif makro merupakan bagian metode peramalan usaha intuitif yang didasarkan pada agregasi informasi banyak orang.
Metode peramalan usaha intuitif makro dibagi ke dalam metode survei antisipasi dan metode penelitian pasar.
Penilaian Terhadap Metode Peramalan Intuitif
Suatu kenyataan bahwa metode peramalan usaha intuitif dilakukan orang. Agar supaya orang berhasil menjalankan metode peramalan usaha intuitif dia harus mengikuti langkah:

    mengumpulkan data yang penting dan perlu,
    menganalisis data untuk menentukan dampak pada barang yang diproyeksikan; dan
    mengintegrasi dampak tersebut dengan rencana dan putusan.

Selain itu orang perlu menetralkan diri dari kepercayaan berlebih pada diri sendiri/ kelompok, memperoleh informasi yang objektif, dan menggunakan metode lain untuk melengkapi.
Penerapan Metode Peramalan Usaha Pada Sektor Pertanian
Untuk melihat pertumbuhan atau perkembangan sektor/subsektor pertanian perlu ditelaah faktor-faktor apa yang terlihat di dalamnya. Tahap pertama adalah mengkaji pertumbuhan alamiah. Tahap kedua mengidentifikasi faktor penyebabnya.
Terhadap perbendaharaan metode peramalan untuk mengkaji situasi masa datang berbagai aspek yang ada dalam sektor/subsektor pertanian ini sehingga badan usaha yang berada di dalam sektor/subsektor dapat menggariskan tujuan, strategi, kebijaksanaan dan taktik mengikuti perkembangan dalam sektor/subsektornya.
Penerapan Metode Peramalan Usaha Pada Sektor Pertambangan dan Energi
Penerapan metode peramalan, usaha pada sektor pertambangan energi meliputi aspek-aspek produksi, konsumsi, ekspor, impor, biaya, penawaran dan permintaan.
Kebutuhan akan bahan tambang naik turun, namun kebutuhan akan energi meningkat terus.
Peramalan situasi pertambangan dan energi merupakan keharusan agar dapat dipersiapkan rencana jangka pendek maupun jangka panjang.
Penerapan Metode Peramalan Usaha Pada Sektor Industri
Sektor industri dibagi ke dalam subsektor industri dasar logam dan mesin; subsektor aneka industri; dan industri kecil.
Metode peramalan usaha yang biasa diterapkan di dalam sektor industri adalah metode runtut waktu, regresi, masukan-keluaran dan simulasi
Penerapan Metode Peramalan Usaha Pada Sektor Jasa
Sektor jasa merupakan sektor perekonomian yang terakhir dan memegang peranan cukup penting dalam penentuan Produk Domestik Bruto suatu negara.
Sektor jasa terdiri atas subsektor listrik, gas dan air minum, bangunan, perdagangan, pengangkutan dan komunikasi, bank dan lembaga keuangan lainnya, sewa rumah, pemerintahan, dan jasa-jasa lain.
Metode peramalan yang dapat diterapkan meliputi metode pertumbuhan alami, metode regresi, dan persamaan simultan.
Penerapan Metode Peramalan Pada Kegiatan Operasional Badan Usaha
Peramalan usaha merupakan ujung tombak perencanaan bagian-bagian dalam suatu badan usaha. Peramalan harus dipertimbangkan ketepatan dan biayanya.
Bagaimanapun juga badan usaha yang mengadakan peramalan usaha lebih berhasil dibandingkan yang tidak. Manajemen yang menghayati peramalan usaha dengan baik akan lebih tanggap daripada yang tidak.
Peramalan usaha di bagian pemasaran bertalian dengan penjualan; peramalan usaha di bagian produksi bertalian dengan perencanaan produksi (biasanya bertalian dengan peramalan penjualan)

Sumber : https://massofa.wordpress.com/2008/02/02/teknik-peramalan-usaha-dalam-badan-usaha/

Nilai Waktu Uang/Time Value of Money

 
 NILAI WAKTU DARI UANG
 
Pengertian Nilai Waktu Uang 
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang. 
Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak factor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya.

KONSEP NILAI WAKTU UANG
Konsep nilai waktu dari uang adalah konsep berkaitan dengan waktu dalam menghitung nilai uang. Artinya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang diterima di masa mendatang. Lebih awal uang anda menghasilkan bunga, lebih cepat bunga tersebut  menghasilkan bunga. Nilai waktu dari uang berkaitan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang. Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu (Compound Factor).

Istilah yang digunakan :
Pv        = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv        = Future Value (Nilai yang akan datang)
i           = Interest (suku bunga)
n          = Tahun ke-
An       = Anuity
Si         = Simple Interest dalam rupiah
Po        = Pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu

Konsep nilai waktu uang pada dasarnya mengungkapkan bahwa uang yang anda terima sekarang berbeda nilainya bila dibandingkan dengan uang yang anda terima satu bulan dari sekarang misalnya.
Konsep ini memasukkan nilai bunga yang mungkin didapatkan terhadap fungsi waktu. Sebagai contoh, bila anda memiliki uang Rp 100 sekarang dan anda mendapatkan bunga 5% setahun, maka dalam waktu 1 tahun nilai uang anda akan menjadi Rp 105. Artinya, nilai uang Rp 100 yang anda dapatkan sekarang akan bernilai sama dengan Rp 105 bila anda dapatkan tahun depan atau bisa dikatakan nilai masa depan (future value) uang Rp 100 anda yang diinvestasikan dengan imbal balik 5% pertahun adalah Rp 105.
Konsep ini merupakan dasar dari teori keuangan yang berlaku saat ini.
Sebagai contoh, cobalah untuk menjawab pertanyaan berikut:
Apabila anda memiliki uang Rp 100, berapakah nilainya dalam 3 tahun bila suku bunga yang berlaku 10% tetap selama 3 tahun dan imbal hasil tiap tahunnya diinvestasikan kembali? Bila disederhanakan, pertanyaan tersebut dapat dinyatakan juga sebagai berapa future value (FV) dari Rp 100 dalam 3 tahun dengan i = 10% fix dalam periode tersebut?
Kondisi ini dapat digambarkan dalam garis waktu sebagai berikut:

Untuk menghitung future value, digunakan rumus berikut ini:
Tahun 1:

Tahun 2:

Tahun 3:

Sehingga akan didapatkan nilai FV1 = 110, FV2 = 121 dan FV3 = 133.10 yang tercantum dalam timeline berikut:

Dari contoh kasus di atas, dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut:
  1. Apabila kita tetap memegang uang sebesar 100 rupiah, maka bila dalam 3 tahun nilai suku bunga tetap sebesar 10% dan keuntungan setiap tahunnya kembali diinvestasikan (compunded) maka uang tersebut akan bernilai Rp 133,1 atau naik sebesar 33,1%.
  2. Apabila imbal hasil suku bunga 10% tidak diinvestasikan kembali, maka keuntungan setelah 3 tahun dengan suku bunga tetap 10% adalah sebesar 30%.
Pertumbuhan yang terjadi sebagai akibat dari diinvestasikannya kembali keuntungan yang telah didapat dalam tiap periode disebut sebagai compound growth.
Dalam dunia nyata, nilai suku bunga dapat berfluktuasi dari satu bulan ke bulan berikutnya. Naik turunnya tingkat suku bunga mempengaruhi tingkat imbal hasil yang dapat diperoleh oleh pemilik modal. Dalam kondisi seperti ini maka perhitungan imbal hasil dapat dilakukan setiap bulan.
Dalam berinvestasi, seringkali fund manager (pengelola modal) menjanjikan imbal hasil dalam bentuk persentase tertentu. Seorang pemodal kemudian akan mulai menghitung apakah tingkat keuntungan yang ditawarkan sebanding dengan resiko yang dihadapi. Secara esensi, pemodal tersebut hendak menghitung nilai sekarang dari imbal hasil yang dijanjikan di masa depan tersebut terhadap investasi yang tidak beresiko (risk free) misalnya bila disimpan dalam bentuk deposito.
Untuk mengetahui nilai sekarang dari nilai di masa depan maka perlu dicari present value (PV) terhadap nilai tersebut. Misalnya apabila anda ditawarkan untuk ikut investasi beresiko sebesar Rp 100 dalam waktu 3 tahun dengan tingkat imbal hasil per tahun 10%, maka anda mengharapkan paling tidak investasi anda dapat menghasilkan 33,1% atau dalam kata lain anda mengharapkan uang anda akan berkembang menjadi Rp 133,1 dalam waktu 3 tahun. Apabila bunga deposito pertahun adalah sama yaitu sebesar 10% pertahun dan berlaku tetap selama 3 tahun, maka imbal hasil yang ditawarkan oleh pengelola modal tersebut sama dengan imbal hasil investasi risk free yaitu 33,1% dalam 3 tahun. Dalam kondisi ini maka investasi beresiko yang ditawarkan tersebut menjadi tidak menarik bagi pemodal. Untuk sebuah investasi yang beresiko, pemodal tentu mengharapkan imbal hasil yang lebih besar untuk menutup faktor resiko tersebut.
Rumus untuk mencari present value sebuah nilai adalah sebagai berikut:

Dimana n adalah waktu pengembalian dan i adalah suku bunga.

Sumber :
https://www.sirusindo.com/index.php/17-utama/konsep/14-nilai-waktu-uang
http://taniahar.blogspot.co.id/2015/01/konsep-nilai-waktu-dari-uang.html 
http://globallavebookx.blogspot.co.id/2014/07/pengertian-nilai-waktu-uang.html